Sumber, Penulisan Ilmiah, Muhammad Fiqri Adam, Teknik Industri. Judul :
MEMPELAJARI KUALITAS MESIN CUCI PADA PT.PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA
MEMPELAJARI KUALITAS MESIN CUCI PADA PT.PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA
PT. Panasonic Manufacturing
Indonesia merupakan perusahaan yg bergerak di bidang manufactur yang
menghasilkan produk yang dapat tumbuh dan mampu di persaingan global. Banyak
produk yang dihasilkan seperti televisi, radio, AC, kulkas, mesin cuci dll, PT. Panasonic Manufacturing Indonesia ini
mempunyai kewajiban untuk menghasilkan produk yang bermutu dan berkualitas baik.
Penulisan laporan kerja praktek ini menitikberatkan pada pengendalian kualitas Mesin
Cuci. Kualitas menurut Tjiptono (1994) merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk dan jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Terdapat dua segi umum tentang kualitas, yaitu
kualitas rancangan dan kualitas kecocokan. Barang dan jasa yang dihasilkan
dalam berbagai tingkat kualitas, variasi dalam tingkat kualitas ini memang
disengaja, teknik ini yang disebut dengan istilah kualitas rancangan. Proses perakitan mesin cuci antara lain Motor Assembly, Base A Assembly, Meachacase
Assembly, Tub A, Guide shaft assembly, spin tub setting, body b assembly,
pulsator setting, switch cover assembly, panel a assembly, panel a setting,
wiring, connector setting, capacitor cover setting, black panel setting,
cleaning accesories, lid wash, case a
setting, dan palleting, dengan menggunakan inspection 1, inspection 2 dan
inspection 3 untuk memeriksa kualitas mesin cuci tersebut. Jenis cacat
diketahui 10 part tersbesar yang mengalami cacat antara lain Meachase sebanyak 81, Panel A sebanyak 63,
Valve Packing – Asia Afrika sebanyak 56, Panel A Printing sebanyak 45, Spinner
LID sebanyak 42, Tub A sebanyak 42, Motor Wash NY AL sebanyak 32, Spin tub
Sebanyak 28, Suspension Unit – DKM sebanyak 25, Valve Packing – SKI sebanyak
23. Dengan cacat dominan yang terbanyak meachase
sebanyak 81 cacat yang disebabkan oleh suara kasar (62) dan permukaan tidak
rata (19). Standarisasi teknik Quality Control disini meliputi tugas QC inspektur untuk memantau perkembangan semua produk
yang diproduksi oleh perusahaan, QC inspektur harus
memastikan produk dari perusahaan memenuhi standar mutu ISO seperti 9001, ISO
9002 dll. Dia harus menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang
digunakan dalam suatu perusahaan, QC inspector juga bertanggung
jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk dan
juga telah membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.Dia harus
membuat analisis dari catatan sejarah perangkat dan dokumentasi sebelumnya
produk untuk referensi di masa mendatang.